Maklum ya, saya selalu memperlakukan buku dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut. Kalau covernya terlipat sedikit saja saya bisa marah besar. Saya sebal melihat buku yang ujungnya keriting. Huhuhu kan kasihan.
Singkat kata, di Afrika kami bisa membuka toko kelontong loh sebetulnya. Sebagai informasi, harga barang-barang disini memang terhitung mahal. Namanya juga Afrika, kebanyakan mereka masih mengimpor segala macam. Jadi jatuhnya, harga-harga jauh lebih mahal dibandingkan Indonesia.
Tapi yang membuat saya senang, semua furnitur yang kami bawa dari Indonesia sudah terjual. Memang sih ada AGS yang akan mengepak semua furnitur kami, tapi bagi saya rasanya ‘ringan’ saja dengan barang-barang kami yang sedikit. Lagipula, hasil dari penjualan furnitur itu, sudah kami nikmati saat eurotrip kemarin. Wink wink.
Yang pasti, saya senang akan kembali ke Indonesia. Yang pertama, akan dekat dengan keluarga tercinta… dan akhir Januari tahun depan, keponakan kami yang lucu akan pulang dari Jepang… dan yang kedua? Membangun apa yang sudah kami mimpikan selama ini.
No Comments